1.
Menurut KBBI, rapat adalah pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan
sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi ialah pertemuan ilmiah untuk
bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
2.
Dalam buku Etika
Komunikasi karangan Samsir Rambe: Rapat adalah kumpulan beberapa orang atau
organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau kepentingan bersama untuk
memberikan penjelasan, memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan
perundingan demi memperoleh suatu hash yang disepakati/disetujui bersama.
3.
Dalam buku Surat
Menyurat dan Komunikasi penyusun Cut Rozanna, rapat adalah pertemuan antara
para anggota di lingkungan organisasi sendiri untuk merundingkan atau
menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
4.
Dalam buku Etika
Komunikasi Kantor, susunan Jg. Wursanto, diuraikan bahwa rapat adalah:
a.
Suatu bentuk
media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang sering diselenggarakan
oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
b.
Alat untuk mendapatkan
mufakat, melalui musyawarah kelompok.
c. Rapat juga merupakan media
pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
d. Juga dapat dikatakan bahwa
rapat adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e. Rapat adalah pertemuan antara
para anggota di lingkungan kantor/organisasi sendiri untuk membicarakan,
merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
f.
Secara singkat
dapat dikatakan pula bahwa rapat adalah pertemuan para anggota organisasi/para
pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi.
Beberapa tujuan diadakannya
rapat, yaitu:
1.
Untuk memecahkan
atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2.
Untuk
menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3.
Sebagai alat
koordinasi antarintern atau antarekstern.
4.
Agar peserta
rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5.
Mempersiapkan
suatu acara atau kegiatan.
6.
Menampung semua
permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat).
7.
dan lain-lain.
Untuk menentukan
tujuan rapat dapat dilakukan
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
1.
Apakah tujuan
tersebut realistik?
2.
Apakah waktunya
tepat?
3.
Apakah
orang-orang yang terlibat atau panitia rapat sudah tepat?
4.
Apakah tujuan
sesuai dengan AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) organisasi
atau perusahaan.
1.
Jenis-jenis
rapat
a.
Berdasarkan tujuan
1)
Rapat penjelasan
Rapat
penjelasan ialah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan
penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
Sebagai
contoh:
·
Rapat penjelasan
kepala sekolah dihadapan guru untuk menjelaskan perihal pelaksanaan magang
bagi peserta diklat di SMK.
·
Rapat penjelasan
seorang direktur dihadapan para staf mengenai keadaan perusahaan secara umum.
·
Rapat penjelasan
yang dilakukan seorang ketua kelompok agar para anggota kelompok mulai
melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
2)
Rapat pemecahan
masalah
Rapat
pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan pemecahan tentang suatu
masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
3)
Rapat
perundingan
Rapat
perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan menghindari
timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak merugikan kedua
belah pihak.
b.
Berdasarkan sifat
1) Rapat
formal (formal meeting)
Rapat
formal ialah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu,
sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
2) Rapat informal (informal
meeting)
Rapat
informal ialah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak berdasarkan
suatu rencana yang bersifat resmi, misalnya tanpa undangan, terjadi secara
kebetulan, di mana saja, kapan saja.
3) Rapat terbuka
Rapat
terbuka ialah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi.
Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
4) Rapat tertutup
Rapat
tertutup ialah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam suatu
organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut masalah yang sifatnya
rahasia (tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
c.
Berdasarkan jangka waktu
1) Rapat mingguan
2) Rapat bulanan
3) Rapat semester
4) Rapat tahunan
d.
Berdasarkan frekuensi
1)
Rapat rutin
Rapat
rutin ialah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, misal mingguan,
bulanan.
2)
Rapat incidental
Rapat
insidental ialah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena
adanya masalah yang memerlukan penanganan dengan segera.
e.
Berdasarkan nama
1)
Rapat kerja
Rapat
kerja adalah rapat atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membabas
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
2)
Rapat dinas
Rapat
dinas ialah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan (biasanya
dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi pemerintah).
3)
Musyawarah kerja
Musyawarah
kerja merupakan kata lain dari rapat kerja.
2.
Syarat-syarat rapat
a.
Membicarakan
suatu masalah yang berkaitan dengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi
pemerintah, dan lain-lain, yang harus dirundingkan/didiskusikan secara
bermusyawarah.
b.
Pada saat rapat
seluruh peserta hams berperan aktif.
c.
Setiap
pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka (tidak ada yang disembunyikan
serta prasangka).
d.
Adanya
unsur-unsur rapat seperti pemimpin, notulen, moderator, peserta rapat, masalah
yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar
rapat berhasil, setiap peserta rapat hams mengetahui syaratsyarat rapat yang
baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain:
a.
Persiapan rapat
Secara garis besar persiapan
yang harus dilakukan, yaitu:
1)
penentuan tujuan
rapat dan acara rapat
2)
penentuan waktu,
tanggal, hari, tahun.
3)
penentuan
tempat.
4)
Akomodasi
5)
Konsumsi
6)
media/peralatan
Mengenai persiapan rapat
secara terperinci akan dibahas dalam materi berikutnya.
b.
Pelaksanaan rapat
1)
Suasana rapat
berlangsung terbuka
2)
Para peserta
rapat berpartisipasi aktif
3)
Adanya kendali
dari ketua rapat
4)
Hindarkan debat
kusir
5)
Bahasa harus
komunikatif
6)
Hindarkan
monopoli ketika berbicara
7)
Terdapat
keputusan dan kesimpulan rapat
8)
Adanya notulen
9)
Acara rapat
10)
Media rapat
11)
Waktu
Rapat yang termasuk salah satu
jenis diskusi terdiri
atas beberapa unsur, di antaranya:
1.
tujuan rapat
2.
masalah yang
dirapatkan pemimpin rapat
3.
peserta rapat
4.
media rapat
5.
notulis atau
sekretaris
1.
Tujuan rapat
2.
Masalah yang
dirapatkan
3.
Pemimpin rapat
Tipe-tipe pemimpin rapat:
a.
Tipe otoriter
Tipe
otoriter maksudnya ialah seorang pemimpin yang mempunyai rasa bahwa dirinya
orang yang paling berkuasa, paling mengetahui dalam segala hal, dan setiap
keputusan hanya ditentukan dirinya.
b.
Tipe demokratis
Tipe
demokratis maksudnya seorang pemimpin yang bersifat adil, terbuka, memberikan
kesempatan kepada para peserta untuk mengemukakan pendapat, pandangan,
pertanyaan atau saran-saran, berperan aktif, ikut menentukan tujuan kelompok,
pemimpin berusaha untuk membimbing dan mengarahkan peserta rapat, memberi petunjuk,
memberikan bantuan kepada para peserta kelompok.
c.
Tipe laissez faire
Tipe
laissez faire atau tipe liberal maksudnya pemimpin rapat memberikan kebebasan
kepada para peserta rapat untuk mengambil berbagai macam langkah atau cara
dalam menyelesaikan masalah. Peserta rapat
a.
Sifat atau
karakter peserta rapci
Beberapa
tipe peserta rapat, yaitu sebagai berikut:
1)
Tipe pemersatu
penuh
pengertian, persahabatan, berjiwa besar, sabar, tekun/ulet, mempunyai sikap toleran.
2)
Tipe perantara
Bertindak
sebagai perantara, atau sebagai penghubung antara yang satu dengan yang lain,
baik perorangan maupun kelompok.
3)
Tipe pendengar
Peserta
rapat dengan tipe pendengar termasuk peserta rapat yang pasif, tidak turut
berperan serta secara aktif dalam rapat. Tipe pendengar umumnya orang yang
bersifat pendiam (jarang berbicara).
4)
Tipe pemberi
semangat
Peserta
rapat yang termasuk pemberi semangat mempunyai sifat penggerak, kemauan, dan
kemampuan bekerja yang cukup tinggi. Dapat mempengaruhi orang lain karena
pandai membaca situasi, berwibawa, disegani sehingga mempunyai pengaruh baik di
kalangan kelompok sendiri maupun di luar kelompok.
5)
Tipe inisiatif
Merupakan
orang yang rajin, tekun, kreativitas yang tinggi serta mempunyai keinginan yang
baik, untuk turut memikirkan pemecahan keadaan atau masalah.
6)
Tipe pemberi
informasi
Pada
saat rapat orang-orang yang termasuk tipe pemberi informasi selalu mernberikan
informasi karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup banyak, mudah
bergaul, dan dapat dipercaya.
7)
Tipe penyerang
Peserta
rapat tipe ini bersifat pendobrak, menentang terhadap masalah yang sedang
dibahas, pendapat, dan sikap orang lain. Sehingga dapat menimbulkan perdebatan
dan perpecahan.
b.
Fungsi peserta
rapat
1)
Sebagai
penyumbang pendapat
2)
Sebagai
penyimpul
3)
Sebagai
penyumbang data
4)
Sebagai penerima
basil keputusan
5)
Sebagai pembantu
pemimpin
4.
Media rapat
Media rapat adalah fasilitas
peralatan yang biasa digunakan dalam suatu rapat balk rapat dengan peserta yang
sedikit maupun peserta rapat yang berjumlah banyak. Beberapa contoh media
rapat, antara lain:
a.
ruangan, meja,
dan kursi;
b.
lampu
penerangan;
c.
papan tulis/white
board;
d.
flip chart;
e.
sound system;
f.
ballpoint;
g.
buku;
h.
kertas;
i.
pensil;
j.
OHP (over head
projector);
k.
komputer;
l.
dan lain-lain
5.
Notulis atau
sekretaris
Jalannya rapat ditulis oleh
seorang petugas khusus yaitu notulis atau sekretaris. Perihal notulis ini
dibahas lebih terperinci dalam bab 3 bagian
Teknik-teknik penyelenggaraan
rapat terdiri atas kegiatan sebagai berikut.
1.
Persiapan rapat
a.
Why
(Mengapa?)
Latar
belakang diadakannya rapat. Para peserta rapat perlu mengetahui mengapa rapat
perlu diselenggarakan.
b.
What (Apa?)
Materi
atau masalah harus dirumuskan dengan tepat. Jangan sampai permasalahan
dirumuskan terlalu luas.
c.
Who
(Siapa?)
Orang-orang
yang akan terlibat dan diundang dalam rapat harus disesuaikan dengan latar
belakang diadakannya rapat dan masalah yang akan dirapatkan.
d.
Where (Dimana)
Penentuan
tempat diselenggarakannya rapat harus turut diperhitungkan dengan sebaikbaiknya.
e.
When (kapan)
Penentuan
waktu, tanggal, jam, hari, harus diperhitungkan dengan melihat kondisi atau
situasi perkembangan organisasi atau perusahaan.
f.
How (bagaimana)
yang
akan diselenggarakan (tertutup, terbuka ataukah yang lain).
hal-hal lain yang perlu dipersiapkan dalam
menyelenggarakan rapat, yaitu sebagai berikut:
a.
Persiapan
administrasi
Hal-hal
yang berkaitan dengan persiapan administrasi, antara lain sebagai berikut:
1)
mengirimkan
notula rapat sebelumnya kepada para peserta rapat.
2)
mengisyaratkan
kebutuhan akan rapat selanjutnya.
3)
mengumpulkan
bermacam keterangan atau data dan butir-butir acara rapat.
4)
memperhatikan
hasil rapat atau perjanjian kesepakatan rapat terdahulu.
5)
membuat usulan
acara rapat dan mendiskusikannya.
6)
menyusun secara
sistematis setiap acara.
7)
menentukan
peserta rapat.
8)
membuat surat
undangan rapat atau konvokasi.
9)
menyusun acara
rapat dan daftar hadir peserta rapat.
10)
memperhatikan
dan menentukan media atau peralatan rapat seperti ruangan rapat, tempat duduk,
bentuk tempat rapat, pengeras suara, OHP, lampu penerangan, penempatan tempat
duduk peserta rapat, LCD projector, layar, flip chart, sound system, kertas,
ballpoint, buku, pensil, tip ex, komputer.
11)
menyusulkan
materi diskusi yang belum sempat dikirim.
12)
menyiapkan
notulen.
b.
Persiapan
ruangan
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam aturan ruang rapat, antara lain:
1)
cahaya
penerangan
2)
ventilasi udara
3)
pengaturan
tempat duduk
4)
penempatan
peralatan.
c.
Persiapan
akomodasi konsumsi
d.
Kesehatan dan
keamanan
e.
Penyusunan
proposal
Kegiatan
yang memerlukan proposal sebelum pelaksanaan, antara lain:
1)
Hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan. urusan dinas, organisasi, perusahaan.
2)
Hal-hal yang
berkaitan dengan hiburan. Misal, pentas seni, pasar amal, bazar, dan lain-lain.
3)
Perayaan hari
besar nasional dan keagamaan. Misal, hari kemerdekaan, hari pendidikan, Isra
Miraj, dan lain-lain.
Adapun cara menyusun
proposal, yaitu sebagai berikut:
1)
Kata pengantar;
isinya mengemukakan intisari proposal, -antara lain berisi alasan dibuatnya
proposal.
2)
Pendahuluan;
berisi dasar pemikiran diaclakannya kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan,
secara singkat.
3)
Maksud clan
tujuan kegiatan secara jelas.
4)
Jenis kegiatan;
contoh perlbmbaan, pembangunan, pentas, amal.
5)
Rencana kerja;
jadwal kegiatan, target yang ingin dicapai.
6)
Lokasi atau
tempat kegiatan.
7)
Waktu kegiatan.
8)
Orang-orang yang
terlibat kegiatan atau panitia pelaksana kegiatan.
9)
Dana; dituliskan
secara terperinci danalbiaya untuk pengeluaran dan pemasukan;
10)
Harapan; ditulis
dalam bagian kalimat penutup, misal memohon agar orang yang menyetujui
proposal turut aktif atau terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
11)
Lampiran-lampiran;
daftar panitia, foto/denah yang berkaitan dengan kegiatan.
2.
Penyelenggaraan
rapat atau pelaksanaan rapat
a.
Pembukaan rapat
b.
Pembagian tugas
Pada
saat rapat berlangsung, adakalanya pembahasan masalah harus dilakukan dengan cara
· Orang-orang yang harus mempromosikan barang
· Cara mempromosikan barang, media cetak/elektronik
· Pmebagian wilayah pemasaran
· Peningkatan kualitas barang
· Dan lain-lain
c.
Rapat kelompok
Topik
yang telah dibagi-bagi oleh pemimpin rapat dibahas dalam rapat kelompok.
Apabila dipandang perlu setiap topik dapat dibahas lagi dalam setiap
subkelompok (kelompok yang telah dibentuk dibagi lagi menjadi subkelompok).
d.
Rapat pleno
Rapat
pleno merupakan rapat para peserta rapat secara keseluruhan.
e.
Perumusan
Perumusan
hasil rapat dapat dilakukan oleh tim perumus rapat (biasanya tim perumus rapat
telah ditentukan sebelum rapat dimulai).
f.
Reproduksi
Hasil
perumusan rapat atau kesimpulan rapat diserahkan kepada pemimpin rapat. Naskah
basil rapat disahkan oleh pemimpin rapat sebagai hasil keputusan bersama dalam
rapat. Setelah hasil rapat disetujui dan disahkan.
g.
Selingan atau
istirahat
Acara
rapat yang padat bukan berarti tanpa istirahat. Penyusun acara rapat harus
menyelipkan waktu untuk istirahat makan, seperti makanan ringan, makan berat,
dan waktu untuk istirahat serta waktu untuk sembahyang (salat).
3.
Pelaporan
a. Buku
Administrasi Perkantoran Modern karya The Liang Gie, ialah suatu dokumen sebagai
hasil serangkaian kegiatan mencari dan menyajikan informasi mengenai suatu hal
tertentu.
b. Buku Bahasa yang lugas dalam
laporan teknik karangan Zaenal Arifin, adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan.
c. Dalam KBBI, adalah
segala sesuatu yang dilaporkan, berita. Sedangkanpelaporan ialah proses, cara,
perbuatan melaporkan.
Secara garis besar, laporan
terbagi atas dua macam, yaitu laporan hasil penelitian ilmiah dan laporan bukan
hasil penelitian ilmiah.
Unsur-unsur
laporan hasil
rapat, yaitu:
a.
Pelapor
b.
Penerima laporan
c.
Bahan yang
dilaporkan
4.
Sarana
komunikasi (bahasa)
Ialah bahasa
yang digunakan pelapor. Bahasa dalam laporan basil rapat hendaknya sederhana
dan lugas agar mudah dipahami. Selain itu, bahasa harus komunikatif artinya
bahasa yang digunakan harus bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
bahasa yang berlaku. Bahasa yang baik dan benar berarti memperhatikan hal-hal:
a.
Paragraf yang
runtut
Paragraf
yang baik ialah semua kalimat yang membentuk paragraf menguraikan satu gagasan
dan kalimat-kalimatnya saling berkaitan/padu.
b.
Kalimat yang
efektif
Kalimat
yang efektif adalah kalimat yang berisi gagasan secara jelas, singkat, dan
tepat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Agar kalimat yang kita susun
dalam laporan rapat mudah dipahami, perhatikan petunjuk gut ini.
1)
Gunakanlah
kalimat-kalimat pendek.
2)
Gunakanlah
bahasa yang sederhana dan rnudah dipahami orang lain.
3)
Gunakan kalimat
luas tanpa kalimat majemuk kalimat tunggal yang diperluas disebut kalimat
luas).
Contoh:
Saya
pergi = kalimat tunggal.
Saya
pergi ke Bandung = kalimat luas
4)
Gunakan kalimat
aktif.
5)
?ilihlah
kata-kata yang tepat (jangan ber~uakna _anda).
6)
Gunakan buku
pedoman umum Ejaan yang Disempurnakan.
Selain keempat macam teknik
penyelenggara‑at tersebut di atas, masih diperlukan langkahah selanjutnya,
yaitu alat pengganda dan cara :nstribusian atau pengiriman. Mengenai hal ini
dibahas secara khusus dalam bab 4.
Secara garis besar keperluan
rapat mencakup hal,
yaitu:
1.
Bahan
2.
Alat
3.
akomodasi
Berikut
ini kita bahas satu per satu ketiga keperluan rapat tersebut.
1.
Bahan
Yang dimaksud bahan di sini
ialah materi atau zk masalah yang akan dibahas dalam rapat.Beberapa
bahan yang harus dipersiapkan, yaitu:
a.
Notula, yang
merupakan hasil rapat sebelumnya.
b.
Makalah atau
kertas kerja yang akan dibahas dalam rapat.
c.
Beberapa
peraturan yang dibutuhkan.
d.
Bahan-bahan
acuan berupa buku, majalahl media cetak atau elektronik yang sesuai dengan
materi rapat.
2.
Alat
Alat atau peralatan dan
perlengkapan rapat yang harus diidentifikasi antara lain sebagai berikut:
a.
flip chart dan
spidol.
b.
white board,
alat tulis, dan penghapusnya.
c.
Over Head
Projector (OHP) atau LCD Projector dan layarnya.
d.
Sound system dan
mike.
e.
Video shooting
atau handy carp.
f.
Kamera dan isi
kamera.
g.
Tape recorder
dan kaset.
h.
Map atau tas
untuk bahan-bahan rapat.
i.
Block note
dengan ballpoint
j.
Name tag untuk
peserta rapat.
k.
Peralatan
menulis dimasukkan ke dalam map atau tas (buku, pensil, penghapus, penggaris,
dan lain-lain.
l.
Kertas (HVS,
doorslag, kertas stensil, kertas bergaris), stopmap, melhekter, ordner.
m.
Terminal data
atau komputer, internet.
n.
Kalkulator mesin
tik, mesin hitung, mesin pengganda/stensil, fotokopi, risograf, dan lain-lain).
o.
Dan disesuaikan
dengan keadaan dan kebutuhan rapat.
3.
Akomodasi
Pengertian tata ruang menurut
para ahli adalah sebagai berikut.
1.
The Liang Gie
dalam bukunya yang berjudul Administrasi Perkantoran Modern
dikemukakan bahwa "Penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta
pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai
disebut tata ruang perkantoran".
2.
Menurut
Litlefield & Petterson, dalam bukunya "Modern Office Management",
mengatakan: "Office lay out may be defined as the arrangement of furniture
and equipment within availeble flour space" (Tata ruang kantor dapat
dirumuskan sebagai penyusunan perabot dan alat perlengkapan pada luas yang
tersedia).
Adapun tujuan penataan ruang
kantor adalah sebagai berikut:
1.
memberikan
kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.
2.
memberikan
kondisi keij a yang baik bagi setiap orang, sehingga timbul kepuasan bekerja
para karyawan.
3.
memudahkan
pengawasan sehingga manager dapat melihat staf yang sedang bekerja.
4.
memberikan
kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja.
5.
menghindarkan
diri dari kemungkinan saling mengganggu antara karyawan yang satu dengan
karyawan yang lainnya.
6.
mempergunakan
segenap ruangan dengan aik, sehingga setiap meter persegi, sudut atau -engah
ruangan dapat dimanfaatkan untuk aerbagai aktifitas pekerjaan kantor.
7.
memisahkan
pekerjaan yang berbunyi keras, aduh dan mengganggu dari pekerjaan yang sunyi.
8.
terciptanya
kesan yang baik tentang organi-E:asi tersebut dari para relasi dan tamu yang
;atang.
9.
pelaksanaan
pekerjaan dapat menempuh jarak -erpendek.
Menurut Drs.
The Gie mengatakan bahwa tata ruang yang baik mempunyai beberapa keuntungan,
di antaranya:
1.
mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena harus mondar mandir yang
seharusnya tidak perlu;
2.
menjamin kelancaran
proses pekerjaan yang bersangkutan;
3.
mencegah para
pegawai bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui satu bagian
tertentu;
4.
memungkinkan
pemakaian ruangan secara _fisien;
5.
pengawasan mudah
dilaksanakan;
6.
_erciptanya
suasana kerja yang menyenang-_ian.
Selanjutnya Drs. Moekijat
dalam bukunya Tata sana Kantor, mengatakan tata ruang yang baik memberikan
manfaat sebagai berikut.
1.
merencanakan
suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan
2.
penghematan
penggunaan ruang lantai yang tepat
3.
pengawasan dapat
dipermudah
4.
hubungan dapat
dipercaya
5.
perlengkapan dan
mesin kantor berguna lebih baik
6.
jalannya
pekerjaan lebih lancer
7.
menambah
kesenangan dan semangat bekerja bagi karyawan
faktor yang harus
diperhatikan dalam tata ruang rapat di antaranya:
·
pengembangan
kantor pada masa yang akan datang;
·
gambaran
perkembangan wilayah di masa yang akan datang;
·
sumber tenaga
kerja dan kebutuhan kantor;
·
udara yang
bersih dan segar;
·
ongkos
pemeliharaan yang rendah;
·
fasilitas-fasilitas
angkutan yang lebih mudah.
Dalam merancang dan menyusun
tata ruang kantor perlu Anda perhatikan juga faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi terhadap penataan ruang kantor, yaitu cahaya, warna, udara, dan
suara.
1.
Perencanaan
cahaya
Dengan penerangan cahaya yang
baik akan diperoleh beberapa keuntungan, di antaranya:
a.
hasil pekerjaan
atau produktivitas bertambah.
b.
kualitas
pekerjaan lebih baik
c.
kesalahan-kesalahan
berkurang
d.
semangat kerja
pegawai lebih baik
e.
mengurangi
ketegangan dan kelelahan (mata dan rohani)
f.
prestise lebih
baik untuk perusahaan
Ada empat cahaya buatan
manusia, yaitu:
a.
Cahaya langsung
b.
Cahaya setengah
langsung
c.
Cahaya tidak
langsung
d.
Cahaya setengah
tidak langsung
Dibawah ini merupakan daftar tentang banyaknya cahaya
yang mesti digunakan di dalam menerangi sebuah kantor menurut para ahli
penerangan di Amerika Serikat.
Macam Pekerjaan
|
Saran-saran besarnya cahaya (menurut
perhitungan dengan FootCandle*)
|
1. Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan tajam...ini meliputi pekerjaan mengenai
huru-uruf atau angka-angka yang lembut, perbedaan warna yang samat atau untuk
jangka waktu lama secara terus menerus.
Contoh: memeriksa perhitungan,
melakukan pembukuan dan menggambar
|
50 watt
|
2. Pekerjaan
yang membutuhkan pengliahatan biasa
Contoh: membuat surat, mengurus
arsip, melakukan rapat, bagian pembukuan dan menggambar
|
30 watt
|
3. Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sepintas lalu
Contoh: ruang aktivitas, resepsi,
tangga gedung atau kamar mandi
|
10 watt
|
4. Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sederhana
Contoh: lorong atau jalan lalu lintas
dalam gedung
|
5 watt
|
2.
Perencanaan
warna
Menurut Darul Amin Jemmy,
warna-warna yang lembut akan cocok dengan suasana kerja, diantaranya: abu-abu
cerah, krem, warna gading (broken white), dan warna lainnya yang memiliki
tingkat pantul cahaya yang dianjurkan.
Macam-macam warna:
· Warna primer: merah, biru,
kuning
· Warna sekunder: warna yang
dihasilkan dari campuran warna primer
· Warna tersier: campuran dari
warna primer dan sekunder
Arti warna dan efek
psikologis:
· Merah:berani, sensual, merah
· Kuning: kehangatan, bercahaya
dan cerah
· Hijau: alami
· Biru: harmonis, tenang,
lapang
· Putih: orisinal, ringan,
polos, tenteram, nyaman, terang
· Merah muda: ceria, romantis
· Oranye: bersahabat, hampir
sama dengan merah, dll
Pertimbangan dalam memilih
warna ruang:
· Ukuran ruang
· Lokasi bangunan
· Lokasi ruangan
· Tipe ruang
· Bentuk ruang
· Tinggi ruang
Dengan
menggunakan warna yang tepat dan baik, akan diperoleh keuntungan, di antaranya
a.
kantor menjadi
tampak menyenangkan dan menarik pemandangan.
b.
mempunyai akibat
yang tidak langsung terhadap efisiensi dan produktivitas pegawai.
c.
mencegah
kesilauan akibat cahaya yang berlebihan.
d.
memelihara
kegembiraan, ketenangan dan semangat kerja pegawai.
e.
mengurangi rasa
tertekan sehingga pegawai merasa lega dan bebas.
Menurut Nadine Todd dalam bukunya
"Office Practice and Secretarial Administration" mengatakan bahwa
warna memberikan pengaruh terhadap tamu yang datang atau kepada orang yang
harus dilayani, di antaranya:
a.
Kepercayaan
terhadap kantor
b.
Efisiensi atau
produktivitas
c.
Moral
3.
Perencanaan
udara
Menurut Prof. Soetarman,
bahwa "beban panas yang berlebihan dapat menurunkan prestasi kerja".
Untuk itu maka yang paling mendekati derajat celcius.
Untuk mengatasi udara yang
panas dan lembab perlu diperhatikan hal berikut:
a.
mengatur suhu
udara dalam ruang kerja dengan alat AC (Air Conditioning).
b.
membuat
lubang-lubang udara (ventilasi).
c.
mengatur pakaian
kerja yang sebaik-baiknya dipakai oleh para pekerja.
Dengan pengaturan udara yang
tepat dan baik maka akan diperoleh keuntungan-keuntungan, di antaranya:
a.
kenyamanan
bekerja pegawai terjamin
b.
produktivitas
kerja yang lebih tinggi
c.
kualitas
pekerjaan yang lebih baik
d.
semangat
kerja yang lebih tinggi
e.
kesehatan pegawai terpelihara dengan baik
f.
kesan yang
lebih baik dari para tamu
4.
Penataan suara
Kebisingan/gaduh
berakibat pada:
a. gangguan
mental dan saraf bagi pegawai
b. Kesulitan
mengadakan
konsentrasi
c. Kesalahan
yang lebih banyakahan yang bertambah
d. Semangat kerja pegawai berkurang
Banyak suara
terdapat dalam kantor yaitu: Haan, geseran kursi-kursi, suara mesin kantor dan
suara di luar kantor.
Untuk mengatasi
faktor suara yang sering yang sering mengurangi efisiensi kerja para pegawai,
hendak-memperhatikan berikut:
a. Langit-langit
atau dinding ruangan dipakai an penyadap suara.
b. Mesin-mesin tik di bawahnya
diberi alas karet r_ a tipis.
c. Pesawat
telepon dibuatkan bilik kecil yang -r-rtup rapat
d. Lantai-lantai ruangan sebaiknya
diberi alas «-=-~et atau semacam tegel dari bahan yang tidak _a v ak meneruskan
suara.
Surat tidak jelas dan terang
pesannya, akan mengakibatkan:
1.
Tidak dapat
dimengerti dan menimbulkan keraguan bagi penerima;
2.
Terjadi
pemahaman yang salah (salah tafsir) pada isi surat;
3.
Tidak
mendapat tanggapan atau jawaban segaimana diharapkan;
4.
tidak akan dapat
mencapai maksud dan tujuan.
Dalam hal menulis surat,
seseorang harus
menguasai hal-hal berikut:
1.
Memahami atau
menguasai pemakaian bahasa/ tata bahasa yang baik.
2.
Mengetahui
permasalahan dan latar
belakangn ya.
3.
Memahami
peraturan yang berkaitan dengan surat dan pekerjaannya.
4.
Mengetahui dan
memahami kepada siapa is membuat atau menulis surat.
5.
Mengenal dan
menguasai teknik menyusun surat dengan baik.
Ada beberapa syarat penulisan
bahasa surat yang baik, yaitu sebagai berikut:
1.
Nada bahasa
surat harus tepat
a)
hindari
kata-kata atau kalimat majemuk,
b)
perhatikan
aturan tata bahasa, dan
c)
terapkan sopan
santun penulisan bahasa surat yang lazim.
2.
Penggunaan
bahasa kalimat-kalimat yang sederhana
Kalimat adalah susunan kata
yang teratur, yang menyatakan suatu pengertian.
3.
Rumusan isi
surat
Isi surat dirumuskan secara
singkat di bagian surat yang dikenal dengan "HAL atau PERIHAL".
Rumusan tersebut harus menegaskan seluruh isi surat.
4.
Agar tidak
terjadi salah penafsiran dari pembaca terhadap maksud dan tujuan isi surat,
maka dalam penulisan surat harus jelas maknanya, untuk itu:
a.
hindari
pemakaian kata atau istilah yang kurang lazim (tidak umum) dan kalimat yang
berbelit-belit serta panjang;
b.
pemilihan kata
yang tepat, susunan kalimat sederhana, ungkapan yang wajar, teknik mengemukakan
alinea yang teratur serta tulisan/ ketikan jelas dan benar akan memperjelas isi
surat;
c.
penggunaan ejaan
dan tanda baca yang tepat serta dalam menggunakan singkatan hanya yang sudah
biasa/umum dipakai.
5.
Pengaturan
alinea
Tiap-tiap bagian surat
mempunyai kegunaankegunaan tertentu, di antaranya:
a)
untuk mengetahui
dari instansi atau perusahaan mana surat tersebut dikirimkan;
b)
untuk mengetahui
kota, tanggal, bulan, dan tahun surat dikeluarkan;
c)
untuk mengetahui
tentang atau perihal surat dikirimkan;
d)
untuk mengetahui
maksud, tujuan, dan keinginan pengirim;
e)
untuk mengetahui
siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat;
f)
untuk mengetahui
mungkin ada dokumendokumen yang dilampirkan yang terkait dengan isi surat
Dari bagian-bagian surat
inilah akan terbentuk sebuah surat.
Letak atau penempatan
bagian-bagian surat dinas terdiri dari empat bagian utama, yaitu sebagai
berikut.
a.
Kepala surat
b.
Pembukaan
c.
Isi surat
d.
Penutup
e.
Kepala surat
a. Kepala Surat
Pada
bagian ini dicantumkan nama instansi atau lembaga, alamat instansi atau
lembaga, nomor telepon, lambang instansi, dan lain-lain.
b. Pembukaan
Pada
bagian ini terdapat:
1) Tanggal surat,
2) Nomor surat,
3) Lampiran,
4)
Hal atau
perihal,
5) Nama dan alamat surat,
6)
Salam pembuka,
7)
Isi surat atau
tubuh surat
c.
Penutup
Bagian penutup berisikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Salam penutup
2)
Pejabat penandatangan
Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan:
1.
Teknik adalah:
a.
pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan,
mesin, dan sebagainya)
b.
cara (kepandaian
dan sebagainya) membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
seni
c.
cara sistematis
mengerjakan sesuatu
2.
Agenda ialah:
a.
buku catatan
yang bertanggal, untuk satu tahun;
b.
acara (yang akan
dibicarakan dalam rapat)
3.
Acara ialah:
a.
hal atau pokok
yang akan dibicarakar. (dalam rapat, perundingan, dan sebagainya); agenda;
b.
hal atau pokok
isi karangan;
c.
perkara
pemeriksaan dalam pengadilan.
4.
Rapat adalah
a.
pertemuan
(kumpulan) untuk membicarakan sesuatu; sidang; majelis;
b.
sidang untuk
membahas masalah yang berkenaan dengan bidang pekerjaan yang dihadapi;
c.
pertemuan staf
untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu
instansi.
Berdasarkan arti harfiah
istilah agenda rapat dengan acara rapat mempunyai arti yang sama. namun dalam
hal rapat terdapat perbedaan antara agenda rapat dengan acara rapat. Dalam hal
rapat, agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang
akan dibicarakan dalam suatu rapat, sedangkan acara rapat adalah perincian atau
penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat.
Teknik menyusun agenda dan
acara rapat adalah cara sistematis menyusun pokok masalah yang akan dibicarakan
dalam pertemuan atau rapat.
Adapun hal-hal yang hams
diperhatikan dalam menyusun agenda rapat, yaitu:
1.
mengetahui dan
menguasai pokok masalah yang akan dibicarakan dalam rapat
2.
mengetahui tema
dan tujuan rapat
3.
mengetahui
keadaan calon peserta rapat dari segi:
a.
peserta rapat
dari luar organisasi (ekstern)
b.
peserta rapat
dari dalam organisasi (intern)
c.
peserta rapat
dari luar dan dalam organisasi (campuran)
d.
jenis kelamin,
usia, jabatan, status sosial, pendidikan (secara umum)
4.
mengetahui
waktu, tempat, lamanya rapat, pelaksanaan rapat
5.
mengetahui
peralatan yang akan digunakan
6.
mengetahui
keadaan calon pemimpin rapat
7.
mengetahui
keadaan ruang rapat
8.
mengetahui makanan
berat/ringan dan minuman yang akan dihidangkan serta waktu istirahat
9.
mengetahui tata
tertib rapat.
Untuk menyusun acara rapat,
hal-hal yang harus
diperhatikan sama dengan menyusun agenda rapat (sebanyak sembilan unsur)
ditambah dengan:
1.
acara disusun
sesuai dengan pokok permasalahan
2.
secara umum
urutan acara rapat terdiri atas:
a.
pembukaan
b.
pengarahan dari
pemimpin rapat atau ada pejabat tertentu yang memberikan pengarahan
c.
pelaksanaan
rapat (disesuaikan dengan kebutuhan rapat dan situasi), sebagai contoh:
1)
penjelasan atau
pengarahan dari pemimpin rapat
2)
pembagian tugas
berdasarkan kriteria/ ukuran tertentu yang dilakukan pemimpin rap at
3)
setiap kelompok
mendiskusikan materi yang telah diterima
4)
mengemukakan
hasil tugas kelompok oleh setiap ketua kelompok
5)
mengkaji
permasalahan yang timbul
6)
melaksanakan
tahap tanya jawab dan adu argumentasi
7)
tahap mengambil
keputusan
8)
tahap
menyimpulkan
d.
pemimpin rapat
atau pembawa acara membacakan hasil rapat atau kesimpulan rapat dan diakhiri
dengan penutupan.
3.
Pada saat
menyusun acara rapat, penyusun harus memperhatikan waktu. Waktu untuk
pelaksanaan rapat dibagi-bagi untuk selingan istirahat 10 menit untuk
snack/kudapan dan minum (coffee break), untuk makan siang dan istirahat/shalat,
untuk coffee break lagi apabila acara berlangsung sampai sore. Bila acara
sampai malam hari tentunya ditambah lagi dengan makan malam.
Dibuat oleh : Nur Oktaviani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar