Istilah kas kecil atau Petty
Cash sering sekali kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari
sedangkan dalam laporan keuangan, kas kecil itu merupakan akun yang
khusus dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil dan rutin. Adapun beberapa
karakteristik dasar dari kas kecil, yaitu:
- Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh pihak Direksi. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
- Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.
- Disimpan di tempat khusus seperti kotak kecil yang biasanya disebut dengan petty cash box atau bisa juga di dalam amplop.
- Ditangani atau dipegang oleh kasir kas kecil.
Dalam suatu perusahaan kas
kecil memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional, terlepas dari
material atau tidaknya nilai dari kas kecil tersebut. Biasanya kas kecil
digunakan dalam transaksi kecil yang terjadi setiap hari mulai sejak awal jam
operasional perusahaan di pagi hari sampai akhir jam operasional di sore atau
malam hari. Sehingga perusahan harus melakukan pengelolaan kas kecil secara
baik karena jika tidak adanya pengelolaan setiap harinya maka dapat mengganggu
kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Contohnya apabila perusahaan kehabisan
kas kecil, sedangkan kebutuhannya dalam pembelian ATK (Alat Tulis Kantor) atau
materai harus dipenuhi dengan cepat, maka tidak mungkin kasir membeli barang
tersebut dengan cheque atau debit card. Oleh karena itu
ada beberapa tips dalam mengelola kas kecil, yaitu :
a. Menetapkan batas saldo kas kecil
Saat awal pembentukan akun
kas kecil, pihak Direksi harus menetapkan saldo atas kas kecil yang
disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan operasional perusahaan dalam
suatu jangka waktu tertentu. Sebelum menentukan hal tersebut, terdapat dua
metode pencatatn kas kecil yang bisa dipilih, yaitu metode imprest dan
fluktuatif. Dalam metode imprest, saldo kas kecil selalu tetap sebesar jumlah
saldo yang telah ditentukan. Biasanya pada akhir periode kasir kas kecil
akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah
dikeluarkan. Sehingga pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat
pengisian kembali. Sedangkan pada metode fluktuatif saldo kas kecil tidak
tetap tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengeluaran-pengeluaran kas
kecil.
b. Menentukan Kasir Kas Kecil
Setelah menetapkan batas
saldo, maka harus ada staf yang bertanggung jawab ataspengelolaan kas
kecil atau biasanya disebut kasir kas kecil. Dikarenakan fungsi kas kecil
digunakan dalam transaksi-transaksi kecil dan sifatnya rutin. Selain itu
tidak semua staf bisa dijadikan kasir karena terdapat beberapa kriteria yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih seorang kasir, yaitu: menguasai dasar-dasar
akuntansi, mampu menangani proses pembelian dalam jumlah kecil, konsisten,
jujur dan menguasai program-program sederhana komputer, misalnya microsoft
excel. Pihak Direksi juga sebaiknya memberikan pelatihan tentang penanganan
kas kecil sebelum kasir memulai tugasnya. Diawali dari memberi petunjuk tentang
tata cara pengisian kembali kas kecil sampai dengan cara-cara rekonsiliasi kas
kecil dan prosedur pembelian.
c. Pengisian Kembali Kas Kecil
Setelah batas saldo dan
metode pencatatan kas kecil telah ditentukan, maka Financial
Controller hendaknya memberikan perintah pengisian kepada kasir umum
(General Cashier) dengan menarik kas dari bank. Uang diserahkan kepada kasir
kas kecil lalu dihitung secara fisik dan harus ada serah terima resmi dimana
kasir kas kecil menandatangani tanda terima atas dana yang diserahkan sekaligus
sebagai tanda serah terima tanggung jawab atas dana tersebut. Apabila suatu
saat saldo kas kecil tinggal sedikit maka kasir kas kecil harus
mengajukan permohonan pengisian kembali kepadaFinancial Controller
sesuai dengan metode pencatatan yang digunakan. Misalnya Lembaga A menggunakan
metode imprest dimana saldo kas kecil tiap bulannya Rp. 5 juta, maka kasir kas
kecil akan menerima jumlah yang sama tiap bulannya. Sedangkan Lembaga B
menggunakan metode fluktuatif dimana waktu pengisian kembali kas kecilnya tidak
tentu. Sehingga pada minggu pertama saldo kas kecilnya Rp. 2 juta ternyata pada
minggu kedua tinggal sedikit maka dilakukan pengisian kembali. Jika pada minggu
ketiga saldo kas kecil masih ada, maka tidak perlu diadakan pengisian kembali.
d. Penggunaan Kas Kecil
Kasir kas kecil hanya boleh
mengeluarkan (melakukan pembayaran) kas kecil untuk permohonan pembayaran atau
pembelian yang telah mendapat persetujuan dariFinancial Controller.
Untuk setiap pengeluaran, kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran kas
kecil yang ditandatangani oleh penerima dana (pembayaran). Setelah itu
transaksi dicatat di dalam buku kas kecil dan bukti pengeluaran tersebut harus
diarsipkan dengan baik.
Setelah dilakukan
pengelolaan, kasir kas kecil harus selalu melakukan penghitungan
terhadap fisik kas kecil setiap selesai melakukan pengeluaran kas kecil.
Setelah dihitung, fisik kas kecil dicocokkan dengan pencatatan pengeluaran kas
kecil yang telah dibuat oleh kasirkas kecil atau lebih dikenal dengan
rekonsiliasi kas kecil. Hal ini akan dapat mengurangi beban pekerjaan pada saat
melakukan rekonsiliasi di penutupan kas kecil setiap harinya.Selain itu Financial
Controller juga harus memeriksa fisik kas kecil dengan catatan yang telah
dibuat oleh kasir kas kecil untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang
dilakukan oleh kasir kas kecil.
e.
pembentukkan dana kas kecil
Pencatatan dilakukan dengan
segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan sampai dengan
saat pengisian kembali dana kas kecil. Akun kas kecil pada dasarnya harus
menunjukkan saldo sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
Pembentukan Dana Kas Kecil
(Petty Cash) adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin
perusahaan dan jumlahnya relatif kecil.
Metode pencatatan Kas Kecil dibagi menjadi:
- Sistem dana tetap (imprest fund system)
- Sistem dana berfluktuasi (fluctuating fund system)
Sistem dana tetap
Pembentukan dana kas kecil:
Kasir kas kecil diberikan sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir
kas kecil membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian kembali
dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar pengeluaran yang telah
dilakukan. Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap.
Contoh Kasus:
Pada tanggal 1 Desember PT. FATA membentuk dana kas kecil
sebesar Rp. 250.000. Berikut di bawah ini daftar perincian dana kas kecil:
Jurnal yang dibuat
Dimisalkan pada 31 Desember tidak dilakukan pengisian
kembali, dan hasil kas opname menunjukkan informasi yang sama dengan contoh di
atas, maka:
Pencatatan dilakukan dengan segera setelah terjadi
pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan sampai dengan saat pengisian kembali
dana kas kecil. Akun kas kecil pada dasarnya harus menunjukkan saldo sebesar
jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
Sistem dana berfluktuasi
Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat
transaksi yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya:
- Pembentukan dana kas kecil
- Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil
- Pengisian dana kas kecil
- Penambahan dana kas kecil, maupun
- Pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil.
Pencatatan dilakukan dengan
segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan sampai dengan
saat pengisian kembali dana kas kecil (seperti pada sistem dana tetap). Akun
kas kecil pada dasarnya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah
dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan
buku jurnal khusus (tersendiri).
Contoh kasus:
Pada tanggal 31 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas
kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan dengan kas kecil
selama bulan Desember 2005:
- 5 Desember Membayar rekening air & listrik Rp. 47.500
- 7 Desember Membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250
- 9 Desember Dibeli supplies kantor Rp. 17.500
- 12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250
- 19 Desember Dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000
- 20 Desember Pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp. 196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil
- 23 Desember Dibayar biaya langganan Koran Rp. 12.500
- 27 Desember Dibeli perangko sebesar Rp. 5.000
Jurnal yang dibuat:
Kas Kecil
Saldo Kas Kecil Rp. 182.500
Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap
harus dilakukan kas opname.
Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil
berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian (adjustment).
Contoh:
Pada tanggal 31 Desember dilakukan kas opname dan ditemukan:
- Kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertanggal 29 Desember
- Uang kertas Rp. 24.750
- Uang logam Rp. 6.250
- Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750
Total Rp. 184.750.
Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus
disajikan sebesar jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar kas opname
tadi perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian:
*) Selisih Kas: 182.500 – (150.000 + 31.000)
Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang
harus disajikan di neraca per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp. 31.000,
sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam + uang kertas).
Dibuat oleh : Juhariyanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar